ILMU PENGETAHUAN ETNIK MELAYU, PEREKONOMIAN, EKOLAGE FEMINISME DETERMENISME, EKOTURISME, DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP MELAYU
DOI:
https://doi.org/10.62567/micjo.v2i1.463Keywords:
ilmu pengetahuan etnik melayu, perekonomian, ekoturisme, dampak globalisasi, ekolage feminisme determinismeAbstract
Kekayaan kultural Melayu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Hal itu terlihat dari jumlah wisatawan yang datang di Kabupaten Siak selalu bertambah. Interaksi antar pelaku pariwisata merupakan modal utama dalam pengembangan pariwisataberbasis budaya melayu Pada dasarnya konsep wisata berbudaya melayu merupakan mengintegrasikannilai keislaman kedalam seluruh aspek kegiatan wisata.Tidak dapat dipungkiribahwa budaya melayu menjadi budaya yang begitu erat disandangkandengan agama Islam. Pariwisata berbudaya melayu diwujudkandalam berbagai sektor,seperti busana melayu, permainan rakyat,rumah makan, transportasi, dll. Perlunya pemahaman kembali mengenai kebudayaan Melayu Riau di Kota Pekanbaru dengan tersedianya ruang sebagai media bagi Masyarakat untuk memahami nilai-nilai kebudayaan agar tetap bertahan dengan identitas lokal secara universal yang dapat dirasakan dengan cakupan yang lebih luas Kajian mengenai kearifan lokal dan pariwisata bukanlah hal baru yang belum pernah diteliti sebelumnya. Kearifan lokal merupakan warisan budaya secara turun temurun, namun saat ini mulai pudar akibat tergerus arus budaya globalisasi. Maka peran dari masyarakat dan pemerintah juga perlu dalam mempertahankan warisan budaya baik yang berbentuk maupun sacara tidak berbentuk misalnya sifat dari masyarakat itu, prinsip masyarakat, maupun sikap orang tersebut. pengetahuan etnik Melayu mencakup beberapa aspek penting yaitu Identiti Budaya, Keberagaman, Hubungan Sosial, Pengetahuan Alam dan adaptasi dan perubahan. Studi ini menerapkan metode penelitian kualitatif, dengan memanfaatkan analisis dari sumber-sumber tulisan (studi literatur). Penelitian kualitatif yaitu suatu pendekatan yang mengambil keputusan dengan menggunakan model deskriptif. Metode ini menjelaskan hasil pengamatan terhadap data penelitian yang berbentuk ucapan atau pandangan dari individu yang telah mencermati objek yang diteliti, serta memaparkan fenomena budaya dan sosial. Capaian dari penelitian dengan metode yang digunakan adalah dapat memahami serta menjelaskan fenomena-fenomena yang telah diteliti secara menyeluruh dan detail berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Downloads
References
Bunari, Rancang Bangun Aplikasi Museum Digital Berbasis Android Jurnal Inovtek Polbeng - Seri Informatika, VOL. 7, NO. 2, 2022.
Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud
Fira Puspita, Globalisasi Dan Konstruksi Budaya Melayu Studi Tentang Perkembangan Pengaruh Islam Dan Ancaman Globalisasi Jurnal Ilmiah Nasional Vol. 5 No. 3Tahun 2023.
Hariyanto, L. O. (2015). Materi Paparan Sadar Wisata dan Sapta Pesona.Bandung: Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat.
Irianto, A. M. (2016). Komodifikasi Budaya di Era Ekonomi Global Terhadap Kearifan Lokal. Theologia Vol 27 Nomor 1.
Musni Hidayah Putri, Eksistensi Rumah Hinggap Sebagai Rumah Persinggahan Sultan Siak Tahun 1929. Jurnal Humanitas: Katalisator Perubahan dan Inovator Pendidikan. Vol. 8 No. 1, Desember 2021.
Noorwatha, I. K. D. (2020). Ranchana Vidhi: Metode Desain Interior Berbasis Budaya Lokal dan Revolusi Industri 4.0. In Suparyanto dan Rosad (2015 (Vol. 5, Issue 3). LP2MPP ISI Denpasar.
Syefriyeni, “Karakteristik Pengetahuan Orang Melayu”. Jurnal Raden Fatah. Vol.24 No.2, Desember 2018, hal.269.
Tarwiyani, T. (2020). Sejarah Kebudayaan Melayu. Historia: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 6(2), 86–93
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Nurhafizah Lubis, Yasnel

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.