CORRELATION BETWEEN HEMOGLOBIN A1c (HbA1c) LEVELS AND MICROALBUMINURIA IN DIABETES MELLITUS PATIENTS AT PRODIA SUNTER

Maylina Putri; I Gusti Putu Agus Ferry Sutrisna Putra; Diah Prihatiningsih

doi:10.62567/micjo.v2i4.1278

Authors

Maylina Putri STIKES Wira Medika Bali
I Gusti Putu Agus Ferry Sutrisna Putra STIKES Wira Medika Bali
Diah Prihatiningsih STIKES Wira Medika Bali

DOI:

https://doi.org/10.62567/micjo.v2i4.1278

Keywords:

Diabetes Mellitus, Hemoglobin A1C, Microalbuminuria

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) is a disease caused by pancreatic failure in performing its function of producing insulin. A lack of insulin will lead to an increase in blood glucose levels, also known as hyperglycemia. Hemoglobin A1c and microalbuminuria are screening examinations used to detect the early onset of diabetic nephropathy. Diabetic nephropathy is defined as a clinical syndrome in diabetes mellitus patients characterized by persistent albuminuria, an irreversible decrease in glomerular filtration rate, and increased arterial blood pressure. The purpose of this study is to determine the relationship between Hemoglobin A1c and microalbuminuria in diabetes mellitus patients at Prodia Sunter. The research method used is quantitative analytic with a cross-sectional approach. The data collected were secondary data from the period of January–July 2024 with a total of 60 samples. Sampling was conducted using purposive sampling and met the inclusion criteria, namely patients over 60 years of age, Hemoglobin A1c value ≥7, diagnosed with diabetes mellitus, no history of thalassemia, and who had undergone Hemoglobin A1c and microalbuminuria examinations. The results of this study show a significant unidirectional positive relationship with a very strong correlation between Hemoglobin A1c levels and microalbuminuria in diabetes mellitus patients, with sig (2-tailed) = 0.000 and correlation coefficient value = 0.892. The relationship between Hemoglobin A1c levels and microalbuminuria is unidirectional positive, meaning that the higher the Hemoglobin A1c levels, the higher the microalbuminuria levels.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amalia, R. F. (2014). Faktor risiko kejadian diabetes mellitus pada lansia di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan tahun 2014. Naskah Publikasi, Universitas Indonesia. Tersedia dari: lib.ui.ac.id

American Diabetes Association (ADA). (2020). Standards of medical care in diabetes. Diabetes Care, 43(Suppl 1), S1–S212.

Anggeria, E. (2021). Perawatan diri pada pasien diabetes mellitus. Publish Buku UNPRI Press, 1(1).

Enola, K. N., Djohan, H., & Kamilla, L. (2023). Hubungan kadar HbA1c dan mikroalbumin pada pasien Prolanis di Kota Pontianak. Innovatives: Journal of Social Science Research, 3(6), 2588–2595.

Destiani, A. B., & Chondro, F. (2018). Hubungan kadar hemoglobin A1c dengan kualitas tidur pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Jurnal Biomedika dan Kesehatan, 1(1), 93–100.

Dewi Prasetyani, S. (2017). Analisis faktor yang mempengaruhi kejadian diabetes mellitus tipe 2. Jurnal Analisis Kesehatan, 2(2), 1–9.

Febrianto, D., & Hindariati, E. (2021). Tata laksana ketoasidosis diabetik pada penderita gagal jantung. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 8(1), 46–53.

Ferino, F. (2018). Hubungan antara kadar HbA1c dengan kadar kreatinin serum pada pasien diabetes mellitus tipe 2 (Skripsi).

Firani, N. K., Fatonah, S., Arsana, P. M., Waafi, A. K., & Kristyoadi, S. A. (2023). Deteksi kelainan hemostasis pada penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan metode tromboelastografi. Universitas Brawijaya Press.

Elnora, K. N. (2022). The relationship between HbA1c levels and early diabetic nephropathy. Journal of Diabetic Complications.

Hardianto, D. (2020). Telaah komprehensif diabetes mellitus: klasifikasi, gejala, diagnosis, pencegahan, dan pengobatan. Jurnal Bioteknologi dan Biosains Indonesia, 7(2), 304–317.

Heptaningrum, E., Pratiwi, F. I., & Nugroho, H. (2020). Mikroalbuminuria sebagai indikator awal komplikasi diabetes. Jurnal Penelitian Gizi dan Makanan, 43(1), 45–52.

Hermawan, G. M., Luse, L., Chriestya, F., & Steffanus, M. (2020). Hubungan kadar HbA1c dengan albuminuria pada pasien DM tipe II di RS Atma Jaya. Journal of the Indonesian Medical Association, 70(2), 4–9.

Kurniawati, T., Lestari, D., Rahayu, A. P., Syaputri, F. N., & Tugon, T. D. A. (2021). Evaluasi profil penggunaan obat antidiabetes pada pasien diabetes mellitus tipe 2 rawat jalan di salah satu rumah sakit Kabupaten Bogor. Journal of Science, Technology and Entrepreneur, 3(1).

Nasution, F., Andilala, A., & Siregar, A. A. (2021). Faktor risiko kejadian diabetes mellitus. Jurnal Ilmu Kesehatan, 9(2), 94–102.

Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nuraisyah, F. (2017). Faktor risiko diabetes mellitus tipe 2. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah, 13(2), 120–127.

Pebryani, A., Amin, F. A., & Arifin, V. N. (2024). Pengaruh gaya hidup terhadap kejadian penyakit diabetes mellitus tipe II pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ladang Rimba Kabupaten Aceh Selatan tahun 2024. Jurnal Kesehatan Tambusai, 5.

PERKENI. (2021). Pedoman pengelolaan dan pencegahan diabetes tipe 2 di Indonesia. PB PERKENI.

Putri, I. W., Handayani, L., & Wijaya, R. (2017). Perbedaan mikroalbuminuria pada penderita DM tipe 2 berdasarkan kadar HbA1c. Jurnal Ners dan Kebidanan, 4(2), 102–108.

Prithvi, R., Sharma, K., & Thomas, R. (2017). Glycated hemoglobin as a predictor of microalbuminuria in patients with type 2 diabetes mellitus. International Journal of Diabetes and Clinical Research, 4(3), 1–5.

Malkani, S., & Morde, J. P. (2011). Implications of using hemoglobin A1c for diagnosing diabetes mellitus. American Journal of Medicine.

Mulyani, R., Suryani, E., & Lestari, I. (2018). Korelasi kadar HbA1c dan mikroalbuminuria pada pasien diabetes mellitus. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 6(3), 165–172.

Nova, N. D., Rachmawati, N., & Sari, Y. (2018). Risiko resistensi insulin pada wanita pasca menopause. Jurnal Kedokteran Universitas Airlangga, 10(2), 75–80.

Que, A., Yasa, I., & Lestari, A. A. W. (2015). Gambaran hasil pemeriksaan kadar HbA1c pada penderita diabetes mellitus di Laboratorium RSU Surya Husadha tahun 2013. E-Jurnal Medika Udayana.

Qurratuaeni. (2009). Faktor-faktor yang berhubungan dengan terkendalinya kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus di RSUP Fatmawati (Skripsi). UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Rahmadhina, W. (t.t.). Hubungan kadar HbA1c dengan mikroalbuminuria pada pasien penderita diabetes mellitus di Klinik Guci Medika.

Salsabila, N. S. (2025). Hubungan kadar HbA1c dengan kadar kreatinin serum pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung bulan Januari–Desember tahun 2023.

Sartika, F., & Hestiani, N. (2019). Kadar HbA1c pada pasien wanita penderita diabetes mellitus tipe 2 di RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Borneo Journal of Medical Laboratory Technology, 2(1), 97–100.

Saedi, P., Petersen, I., Salpe, P., Malanda, B., Karuranga, S., Unwin, N., et al. (2019). Global and regional diabetes prevalence estimates for 2019 and projections for 2030 and 2045: Results from the International Diabetes Federation Diabetes Atlas. Diabetes Research and Clinical Practice, 157, 107843.

Sherwood, L. (2012). Human physiology: From cells to systems (8th ed.). Brooks/Cole.

Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., & Setiati, S. (2009). Buku ajar ilmu penyakit dalam (Jilid II, ed. 5). Interna Publishing.

Sugiyono, F. X. (2017). Neraca pembayaran: Konsep, metodologi dan penerapan (Vol. 4). PPSK Bank Indonesia.

Suharto, I. P. S., Lutfi, E. I., & Rahayu, M. D. (2019). Pengaruh pemberian jahe (Zingiber officinale) terhadap glukosa darah pasien diabetes mellitus. Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 7(3), 76.

Supri, H. (2016). Hubungan kadar HbA1c dengan komplikasi mikrovaskular pada pasien diabetes mellitus. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, 22(1), 41–46.

Susan, R., Andayani, M., & Hutabarat, E. (2020). Korelasi HbA1c dengan mikroalbuminuria pada penderita DM tipe 2. Indonesian Journal of Endocrinology and Metabolism, 5(1), 23–29.

Syafi’i, I., & Rosyidah, L. (2022). Model pengembangan kurikulum adaptif pada sekolah inklusif. Jurnal Penelitian Medan Agama, 13(2), 67–72.

Ulfah, R., & Syahrizal, S. (2023). Hubungan kadar GDP, kreatinin, dan ureum dengan kadar HbA1c pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Jurnal Cahaya Mandalika, 3(2), 457–466.

Utomo, M. R. S., Wungouw, H., & Marunduh, S. (2015). Kadar HbA1c pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang. E-Biomedik (eBM), 3(April), 3–11.

Wardhana, A., Mahmuda, I. N. N., Sulistyani, S., Ermawati, S., Puspitasari, M., & Binuko, R. S. D. (2024). Hubungan HbA1c, mikroalbuminuria dan kolesterol dengan estimasi glomerular filtration rate (GFR) pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Journal of Innovation Research and Knowledge, 4(2), 775–786.

Widyasari, N. (2017). Hubungan karakteristik responden dengan risiko diabetes mellitus dan dislipidemia di Kelurahan Tanah Kalikedinding. Jurnal Berkala Epidemiologi, 5(1), 130–141.

Wiener, K. (1999). Age does not influence levels of HbA1c in normal subjects. QJM: An International Journal of Medicine, 92, 169.

Woro, S. N., Purwaningsih, D., & Anindita, R. (2020). Mikroalbuminuria sebagai prediktor awal nefropati diabetik. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 11(1), 62–68.

Yosmar, R., Almasdy, D., & Rahma, F. (2018). Survei risiko penyakit diabetes mellitus terhadap kesehatan masyarakat Kota Padang. Jurnal Sains Farmasi dan Klinis, 5(Agustus), 134–141.

Yusnita, R., Fauziah, A., & Hakim, A. (2019). Ketidakakuratan HbA1c pada pasien anemia kronik. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(2), 115–121.