PRODUKSI FILM ISLAMI PADA RUMAH PRODUKSI WARNA FILM KABUPATEN PASER
DOI:
https://doi.org/10.62567/jpi.v1i2.971Keywords:
Islami, Film, rumah produksiAbstract
Dakwah tidak harus selalu dalam bentuk ceramah atau khutbah. Film memberikan pendekatan dakwah kultural dan kreatif, yaitu menyampaikan pesan tanpa harus verbal secara eksplisit. Contoh: Film Ayat-Ayat Cinta mengangkat tema cinta dalam bingkai syariah. Film The Message (1976) menyampaikan sejarah kenabian secara epik. Serial Omar (2012) mengangkat perjuangan para sahabat Nabi. Metode yang akan digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah kualitatif yang menggunakan pendekatan normatif. Untuk mendapatkan data sekunder, observasi dan wawancara mendalam digunakan untuk mendapatkan data primer dan kajian perpustakaan selanjutnya adalah workshop kepada penggiat film kalangan muda Kabupaten Paser berkolaborasi dengan Rumah Produksi Warna Film Paser. Dari hasil pelatihan produksi film islami ditemukan beberapa kendala dalam pengembangan yaitu diperlukan forum diskusi untuk pengembangan wawasan keislaman sebagai sumber ide cerita film.Terbatasnya peralatan syuting atau akses rental untuk peralatan semi atau professional Terbatasnya pemahaman terkait orientasi out put film; Industri atau hanya kreatifTidak adanya wadah pemutaran yang permanenTerbatasnya koneksi untuk mendapakan dukungan biaya produksi Minimnya pemahaman terkait masa depan sektor film secara ekonomi.
References
Tim Komisi Pembinaan Seni dan Budaya Islam MUI, Prinsip Dan Panduan Umum Seni Islami. Jakarta: Buku Republika, 2021.
Nurul Muslimin, Bikin Film Yuk!. Yogyakarta: Araska, 2018.
Himawan Pratista, Memahami Film Edisi 2. Sleman DIY: Montase Press, 2020.
Dedi Panuju, Ide Kreatif Dalam Produksi Film. Jakarta: Kencana, 2022.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Apriyal Fakih, Asman, M. Ali Hasim Asyari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.