PENETRASI GERAKAN SALAFI TERHADAP MUHAMMADIYAH KONSERVATIF KABUPATEN PASER

Authors

  • Apriyal Fakih Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

DOI:

https://doi.org/10.62567/ijis.v1i2.1080

Keywords:

Penetrasi, Salafisme, Muhammadiyah

Abstract

Penetrasi ajaran Salafi ke dalam struktur organiasasi Muhammadiyah menjadi realitas yang terus mengemuka. Ini adalah fenomena yang mengkhawatirkan, mengingat secara faktual pemahaman dan amalan yang dianut dan dilaksanakan aktivis Persyarikatan sudah tidak sama dalam beberapa hal dengan faham dan amalan Muhammadiyah peristiwa ini kemudian dikenal dengan varian “Musa” (Muhammadiyah-Salafi). Penelitian ini berusaha untuk menganalisis penetrasi gerakan Salafi terhadap Persyarikatan Muhammadiyah yang berdampak pergeseran pemahaman pada Pengurus, Anggota dan Aktivis Muhammadiyah Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan interpretatif naturalistik. Temuan penelitian ini mengungkap terdapat personil dalam struktur organisasi Muhammadiyah, namun mempraktikkan dakwah dan ideologi salafi. Penulis merekomendasikan beberapa upaya yang harus dilakukan oleh Pimpinan Muhammadiyah: Pertama, Kepemimpinan. Pimpinan Muhammadiyah harus bersikap tegas terhadap faham Salafisme yang melalui kebijakan atau aturan-aturan yang telah ditetapkan. Kedua, Dialog penguatan faham Muhammadiyah. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan jalan dialog keilmuan atau pengajian khusus manhaj Muhammadiyah di struktur Organisasi Muhammadiyah Paser, dan wilayah strategis Muhammadiyah yaitu Amal Usaha dan Organisasi Otonom. Ketiga Pemberdayaan internet, gerakan pemahaman tentang Muhammadiyah lewat perangkat internet harus dimasifkan. Akun-akun media sosial Muhammadiyah Paser harus aktif termasuk menggelar kegiatan edukasi online yang populer seperti podcast.

 

References

Ali, A. S. (2012). Ideologi Gerakan Pasca-Reformasi; Gerakan-gerakan Sosial-

Politik dalam Tinjauan Ideologis. Jakarta: LP3ES.

Assegaf, A. R. (2017). “Gerakan Transnasional Islam dan Globalisasi Salafi di Islamic Center Bin Baz Yogyakarta”.Millah: Jurnal Studi Agama, 16 (2).

Basya, A. H. (2020). Muhammadiyah dan Salafisme. Yogyakarta Suara Muhammadiyah.

Bogdan, R. C. and Biklen, S. K. (1992).Qualitative Research of Education; An

Introduction to Theory and Method. Boston: Allyn Bacon.

Denzin, N. K. & Yvonna, S. (2009).Handbook of Qualitative Research, Penerj.

Dariyatno dkk. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Chozin, M. A. (2013). “Strategi Dakwah Salafi di Indonesia”. Jurnal Dakwah, Vol. 14 (1).

Hisyam, M. (2010). “Anatomi Konflik Dakwah Salafi di Indonesia”. Jurnal Harmoni, 9 (3).

Hasan, N. (2008). Laskar Jihad: Islam, Militansi, dan Pencarian Identitas di Indonesia Pasca-Orde Baru. Jakarta: LP3ES & KITLV-Jakarta.

Iqbal, A.M. (2014). “Internet, Identity and Islamic Movements: The Case of Salafism in Indonesia”. Islamika Indonesia, 1(1): 81-105.

Jabiri (al), Abed. (tt). Al-Mas’alahAts-Tsaqafiyah. Bairut: Markaz Dirasah al- Wahdah al-Arabiyah.

Rahmat, M. I. (2005). Arus Baru Islam Radikal: Transmisi Revivalisme Islam Timur Tengah ke Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Rasheed (al), Madawi. (2007).Contesting the Saudi State: Islamic Voice from a New Generation. New York: Cambridge University Press.

Shidqi, A. (2013).“Respons Nahdlatul Ulama (NU) Terhadap Wahabisme Dan Implikasinya bagi Deradikalisasi PendidikanIslam”. Jurnal Pendidikan Islam, 2 (1).

Ubaidillah. (2012). “Global Salafism dan Pengaruhnya di Indonesia”. Thaqafiyyat, 13 (1).

Wahid, A. (ed.),. (2009). Ilusi Negara Islam: Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia. Jakarta: The Wahid Institute.

Published

2025-08-29

How to Cite

Fakih, A. (2025). PENETRASI GERAKAN SALAFI TERHADAP MUHAMMADIYAH KONSERVATIF KABUPATEN PASER. Indonesian Journal of Islamic Studies (IJIS), 1(2), 495–500. https://doi.org/10.62567/ijis.v1i2.1080